Minggu, 10 September 2017

NASIB MALANG BAYI LUCU DEBORA, TERGANTUNG UANG MUKA PENGOBATAN

KESEDIHAN DAN PILU DI AKHIR KISAH BAYI DEBORA YANG TERKENDALA UANG MUKA PENGOBATAN


Tidak pernah terpikir dan terbayangkan sebelum nya akan kejadian hari dimana bayi mungil harus menerima ajal nya dunia yang menghambakan uang diatas nyawa seorang bayi mungil. Bayi Tiara Deborah nama nya, bayi mungil yang bernasib malang, putri kelima pasangan Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, warga Jalan Jaung, Benda, Tangerang.
NASIB MALANG BAYI LUCU DEBORA, TERGANTUNG UANG MUKA PENGOBATAN
Rs. Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta

Setali tiga Uang masih terbayang bagaimana kisah pasien Prita yang menghebohkan itu akhirnya malah Prita yang dilaporkan pihak rumah sakit yang dikritiknya. Kisah bayi Debora ini sempat viral di media sosial. Sejumlah netizen menyayangkan sikap manajemen rumah sakit yang tak mengizinkan Debora dirawat di instalasi PICU meski terkendala biaya. Di lain Pihak rumah sakit membantah jika pihaknyalah yang telah menyebabkan Debora meninggal akibat tak melakukan pelayanan sesuai prosedur.
NASIB MALANG BAYI LUCU DEBORA, TERGANTUNG UANG MUKA PENGOBATAN
Foto Bayi Deborah Beserta Ibu

berikut Kronologi singkat yang di rangkum dari beberapa artikel Sebelumnya, Debora sudah seminggu terserang flu disertai batuk. Ibunda Tiara, Henny, sempat membawa Debora ke RSUD Cengkareng untuk pemeriksaan. Dokter di sana kemudian memberinya obat dan nebulizer untuk mengobati pilek Debora.
NASIB MALANG BAYI LUCU DEBORA, TERGANTUNG UANG MUKA PENGOBATAN
Foto pasangan Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang

Kondisi Debora semakin parah Sabtu (2/9/2017) malam. Ia terus mengeluarkan keringat dan mengalami sesak nafas.

Kedua orangtua Debora pun membawanya ke RS Mitra Keluarga Kalideres dengan menggunakan motor. Tiba di rumah sakit, dokter jaga saat itu langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan penyedotan (suction).

Memperhatikan kondisi Debora yang menurun, dokter menyarankan dirawat di ruang pediatric intensive care unit (PICU). Dokter pun menyarankan orang tua Tiara untuk mengurus administrasi agar putrinya segera mendapatkan perawatan intensif.

Karena rumah sakit tersebut tak melayani pasien BPJS, maka Rudianto dan Henny harus membayar uang muka untuk pelayanan itu sebesar Rp 19.800.000. Namun Rudianto dan Henny hanya memiliki uang sebesar Rp 5 juta dan menyerahkannya ke bagian administrasi.

Namun ternyata uang tersebut ditolak meski Rudianto dan Henny telah berjanji akan melunasinya segera. Pihak rumah sakit sempat merujuk Debora untuk dirawat di rumah sakit lain yang memiliki instalasi PICU dan menerima layanan BPJS.

Setelah menelpon ke sejumlah rumah sakit, Rudianto dan Henny tak juga mendapatkan ruang PICU kosong untuk merawat putrinya. Kondisi Tiara terus menurun hingga akhirnya dokter menyatakan bayi mungil tersebut meninggal dunia.

Rudianto dan Heni sangat terpukul atas meninggalnya Debora. Mereka tak terima dengan perlakuan pihak rumah sakit terhadap putri mungil mereka.

Usai mengurus administrasi rumah sakit, Rudianto dan Henny membawa pulang jenazah putrinya dengan menggunakan sepeda motornya.
NASIB MALANG BAYI LUCU DEBORA, TERGANTUNG UANG MUKA PENGOBATAN

Terlepas dari semua Pro dan Kontra, baik salah siapa serta siapa yang benar, nyawa bayi kecil Deborah tetap sudah tiada. semoga dengan adanya pengalaman kasus seperti ini menjadikan kita sebagai manusia berkaca untuk tidak menilai nyawa seseorang berdasarkan uang semata dan hanya mengejar Keuntungan, dan semoga keluarga yang di tinggal kan tetap tabah dan kuat menjalani nya.

0 komentar:

Posting Komentar